10 Fakta Mengejutkan Seputar Ganja
Ganja atau mariyuana digolongkan sebagai narkoba yang penggunaan serta peredarannya dianggap ilegal. Namun baru-baru ini negara bagian Colorado, Amerika Serikat melegalkan penggunaan ganja. Pendapat mengenai legalisasi ganja, baik untuk keperluan medis maupun kesenangan sangat beragam. Dalam artikel ini, Klub Sepuluh mencoba menghadirkan 10 Fakta Mengejutkan Seputar Ganja yang mungkin belum pernah anda dengar, agar anda bisa mendapat perspektif berbeda dari tanaman yang secara tradisional telah lama dikonsumsi masyarakat pedalaman Nangroe Aceh Darussalam tersebut.
Pada bulan Desember 2013, Uruguay menjadi berita utama ketika presiden negara itu José "Pepe" Mujica mengesahkan budidaya, penjualan dan penggunaan ganja. Produksi dan penjualan produk ganja sepenuhnya berada dalam kontrol pemerintah Uruguay. Tindakan itu dipuji oleh banyak lembaga, seperti Dutch NGO The Drugs Peace Institute. Bahkan karena keputusannya melegalkan ganja, Pepe Mujica dinominasikan untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian.
Tak dapat disangkal bahwa ganja memiliki sisi pro dan kontra. Terutama di negara seperti Indonesia, hal ini merupakan subyek sensitif dan melegalkan ganja dapat menyulut kontroversi yang luar biasa. Jika anda tertarik untuk belajar lebih banyak tentang tanaman kecil yang selalu diselimuti kontroversi ini, silahkan simak baik-baik artikel 10 Fakta Menarik Seputar Ganja persembahan Klub Sepuluh.
10. Ganja Telah Dimanfaatkan Selama 10.000 Tahun
Manusia telah menggunakan dan memanfaatkan ganja dalam berbagai bentuk selama lebih kurang 10.000 tahun. Setelah sebelumnya memperoleh ganja yang tumbuh liar di alam, pembudidayaan ganja pertama dilakukan di daratan China pada sekitar 4000 tahun Sebelum Masehi. Saat itu daun dan biji ganja digunakan oleh para tabib untuk mengobati berbagai macam penyakit, juga digunakan oleh para dukun sebagai media dalam meramal. Sedangkan manusia mulai mengisap ganja telah dimulai sejak 3000 tahun Sebelum Masehi di Rumania. Pada waktu itu menghisap ganja merupakan bagian ritual dalam pemakaman.
9. Ganja Menjadi Ilegal Karena Kepentingan Amerika
Kriminalisasi ganja di Amerika Serikat dimulai pada tahun 1906. Berawal dari ganja yang berasal dari Meksiko berharga jauh lebih murah daripada yang ditanam di Amerika. Sehingga para petani ganja Amerika terancam gulung tikar. Untuk mengatasinya, pemerintah Amerika mengenakan pajak yang tinggi bagi ganja asal Meksiko. Namun kemudian, ganja Meksiko dipasarkan secara gelap untuk menghindari pajak dan benar-benar menghancurkan industri pertanian ganja Amerika. Akhirnya pemerintah Amerika Serikat melarang segala bentuk penjualan dan penggunaan ganja. Dan seperti biasa, Amerika kemudian memaksakan kepentingannya tersebut kepada negara-negara lain untuk turut melarang peredaran dan penggunaan ganja. Salah satunya dengan melobi WHO agar memasukan ganja dalam daftar obat-obatan terlarang.
8. Ganja dapat Menyelamatkan Hutan
Karena memiliki kandungan serat yang tinggi, rami ganja dapat digunakan untuk membuat barang-barang seperti pakaian, tali, bahan bakar, kertas dan etanol. Bila anda peduli tentang pelestarian lingkungan dan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, maka ingatlah fakta yang satu ini : Satu hektar ganja dapat menghasil kertas dalam jumlah yang sama dengan empat hektar pohon.
Bahkan deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat, negara yang paling keras menentang peredaran dan penggunaan ganja, ditulis diatas kertas yang terbuat dari rami ganja. Presiden pertama Amerika Serikat, George Washington dan juga Thomas Jefferson menanam ganja.
7. DEA Bersikap Munafik Soal Ganja
Drug Enforcement Administration (DEA) merupakan ujung tombak pemerintah Amerika Serikat dalam memerangi perederan dan penggunaan ganja. Setiap tahunnya DEA menangkap dan memenjarakan tak kurang dari 800.000 orang terkait peredaran dan penggunaan ganja. Namun pada tahun 1988, hakim admininstrasi hukum DEA sendiri menyimpulkan bahwa ganja merupakan salah satu zat terapi aktif yang paling aman yang pernah dikenal manusia.
6. Ganja Merupakan Obat Mujarab
Ganja dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan mual, nyeri dan kejang otot. Ganja juga dapat meringankan gejala glaukoma, multiple sclerosis, AIDS, migrain dan penyakit melemahkan lainnya. 35 lima negara telah mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan penggunaan ganja dalam dunia medis. Dua belas orang Amerika menerima resep ganja dengan ijin dari pemerintah Amerika Serikat.
Legalisasi pertama ganja untuk penggunaan medis di Amerika Serikat, adalah berkat perjuangan Robert Randall. Ia menyeret Food and Drug Administration ke pengadilan pada tahun 1976, setelah dirinya dituduh membudidayakan ganja. Robert Randall menderita glaukoma, dan ia memperjuangkan haknya untuk menggunakan ganja sebagai pengobatan bagi penyakit yang dideritanya di pengadilan. Robert Randall berhasil memenangkan kasus tersebut, dan menjadi orang pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang diberi pasokan ganja dari pemerintah.
5. Ganja Menurunkan Angka Bunuh Diri
Setelah pengenalan ganja untuk keperluan medis, sebuah studi yang dilakukan di kota Denver menganalisis pengaruh penggunaan ganja pada faktor kejiwaan yang menyulut seseorang mengambil tindakan bunuh diri. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengaruh ganja sangat signifikan. Secara keseluruhan, penggunaan ganja sebagai terapi medis berkorelasi dengan penurunan 5% angka bunuh diri. Penurunan tertinggi terjadi pada kelompok kategori laki-laki muda berusia 20 sampai 29 tahun. Kategori ini menunjukkan penurunan mengejutkan mencapai lebih dari 11%. Penurunan angka bunuh diri pada remaja di Amerika Serikat seiring dengan kecenderungan para remaja untuk menghisap ganja secara rutin alih-alih mengkonsumsi alkohol.
4. Ganja Merupakan Makanan Sehat
Ganja memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Setelah diolah menjadi rami, daun ganja dapat dikonsumsi dan kerap digunakan sebagai bahan dalam memproduksi makanan diet khusus seperti burger dan tahu. Banyak vegetarian lebih memilih susu rami ganja daripada susu kedelai karena lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Sebagai rami, ganja sama sekali tidak beracun. Minyak dari biji ganja memiliki persentase asam lemak esensial tertinggi dan kandungan lemak jenuh dengan presentase terendah. Hal tersebut berarti minyak goreng yang terbuat dari biji ganja sangat sehat dan tidak menimbulkan risiko munculnya serangat jantung.
3. Ganja Memacu Pertumbuhan Sel Otak
Setelah bertahun-tahun para peneliti menyatakan bahwa ganja menyebabkan sel-sel otak hancur, namun penelitian terbaru menunjukkan kebenaran yang berlawanan. Penelitian tersebut membuktikan bahwa penggunaan ganja dapat memicu neurogenesis atau pertumbuhan sel-sel otak. Neurogenesis yang paling aktif terjadi ketika janin manusia berkembang selama proses kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat memicu neurogenesis di wilayah hippocampus dari otak manusia, yang mengontrol unsur suasana hati dan ingatan kita. Studi juga menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat mmberi bantuan besar bagi orang-orang yang menderita gangguan bipolar, karena membantu fungsi mental serta meringankan masalah kecemasan.
2. Ganja Jauh Lebih Aman Daripada Rokok
Kita telah sejak lama mengetahui tentang dampak negatif akibat rokok bagi kesehatan manusia. Rokok dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan yang serius. Mulai dari keguguran saat proses kehamilan, penyebab munculnya kanker, disfungsi ereksi dan reproduksi serta memicu serangan jantung. Satu fakta yang tidak dapat dibantah tentang perbandingan penggunaan rokok dan ganja adalah : Lebih dari 1.000.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang berkaitan dengan rokok. lebih dari 350,00 orang meninggal setiap tahunnya karena penyalahgunaan alkohol. Tetapi dalam 10.000 tahun penggunaannya, tidak satupun manusia meninggal karena menggunakan ganja.
1. Ganja Dapat Membuat Negara Menjadi Kaya
Bahwa industri ganja sangat menguntungkan merupakan fakta yang tak terbantahkan. Menurut Cato Institute, jika penjualan ganja dilegalkan di Amerika Utara saja, maka akan mendatangkan pendapatan negara dari pajak mencapai 9 miliar dollar pertahun. Fakta tersebut menjadi argumen utama bagi mereka yang melobi legalisasi ganja. Sebagai obat, ganja sudah dapat diakses dengan mudah. Kini, sebuah gerakan dijalankan secara aktif untuk menghapus hukuman dan menghilangkan unsur 'pasar gelap' bagi peredaran dan penggunaan ganja.
Menurut norml.org, ganja telah menjadi sarana kesenangan terpopuler ketiga di Amerika Serikat setelah tembakau dan alkohol. Pada 2013, Pew Research Centre melaporkan bahwa lebih dari 50% orang Amerika mendukung legalisasi ganja. Selain itu, 42% orang Amerika telah mencoba ganja setidaknya sekali. Dengan popularitas definitif tersebut, legalisasi industri ganja akan menjadi langkah yang sangat menguntungkan. Pertanyaannya, bagaimana dengan di Indonesia?
Sobat Klub Sepuluh, apa yang kami sampaikan dalam artikel 10 Fakta Mengejutkan Seputar Ganja diatas murni bertujuan untuk memberi persepektif berbeda dan membuka wawasan baru tentang ganja yang selama ini selalu disampaikan secara negatif kepada kita. Semoga dengan membaca artikel diatas, kita dapat lebih bijak dalam menyikapi berbagai persoalan khususnya mengenai ganja yang sebetulnya memiliki lebih banyak manfaat ketimbang dampak negatif.
0 Response to "10 Fakta Mengejutkan Seputar Ganja"
Posting Komentar