Cara Melindungi Anak dari Bahaya Pedofilia

Belakangan ini kita dikejutkan dengan merebaknya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dikenal sebagai pedofilia. Yang paling menggemparkan tentunya kasus pedofilia yang menimpa seorang siswa Taman Kanak-Kanak Jakarta International School. Kami dari tim Klub Sepuluh merasa sangat prihatin dan terpanggil untuk turut berperan dalam menjaga masa depan anak Indonesia. Melalui artikel Cara Melindungi Anak dari Bahaya Pedofilia ini kami memberikan ulasan dan cara penanganan prefentif yang dapat anda terapkan demi menjamin kelangsungan hidup buah hati tercinta terbebas dari jeratan para pedofil.

melindungi-anak-dari-pedofilia

Hal pertama yang ingin kami bahas dalam artikel ini adalah pemahaman orangtua yang salah terhadap kasus pedofilia. Kami harap anda sebagai orangtua menyimak baik-baik ulasan berikut agar dapat menghindari pemahaman yang salah dan dapat berujung bencana bagi anak anda.

Seperti kebanyakan orangtua, mungkin anda tidak pernah berpikir bahwa seorang pedofil bisa hidup dan tinggal di lingkungan anda dan anak anda yang tidak berdosa menjadi salah satu targetnya. Tapi faktanya, pelecehan dan kekerasan seksual pada anak-anak dapat terjadi dimana saja, juga dapat menimpa semua orang dari lapisan ekonomi manapun.



Seperti kebanyakan orangtua, mungkin anda berpikir pelecehan seksual pada anak sangat jarang terjadi.
Namun faktanya, pelecehan seksual pada anak-anak merupakan bentuk kejahatan yang sangat umum terjadi. 1 dari setiap 5 anak perempuan dan 1 dari setiap 10 anak laki-laki mengalami pelecehan seksual sebelum mereka mencapai usia 18 tahun.

Seperti kebanyakan orangtua, mungkin anda berpikir tidak perlu melakukan apa-apa untuk melindungi anak anda dari pedofil sampai mereka memasuki usia remaja. Tapi faktanya, anak-anak dari segala usia beresiko menjadi korban pedofilia. Untuk anak dibawah usia 12 tahun, risiko kekerasan seksual puncak terjadi pada usia 4 tahun. Oleh karena itu, kami menganjurkan agar anda mulai mengambil langkah-langkah untuk melindungi anak anda sejak mereka memasuki masa prasekolah .

melindungi-anak-dari-pedofilia

Seperti kebanyakan orangtua, mungkin anda berpikir cara paling ampuh untuk melindungi anak-anak dari pedofilia adalah dengan mengajarkan mereka untuk menjauh dari orang asing. Namun faktanya, kurang dari 10 persen kekerasan seksual terhadap anak di bawah usia 12 tahun dilakukan oleh orang asing. Kebanyakan pelaku pedofilia merupakan orang yang dikenal, dipercaya dan disukai oleh anak-anak yang menjadi korbannya. Sekitar 50 persen pelecehan dan kekerasan seksual pada anak-anak dilakukan oleh orang-orang yang menjaga mereka, seperti anggota keluarga atau pengasuh anak. Sementara 40 persen sisanya dilakukan oleh kenalan seperti guru, pelatih, konselor atau kenalan keluarga.

Bahkan, pedofil jarang tampak seperti orang jahat atau pelaku kriminal pada umumnya. Mereka kerap berpenampilan keren, atraktif, dan menarik di mata anak-anak selain memiliki cara khusus untuk memikat anak-anak.


Berikut ini, Klub Sepuluh menginformasikan pada anda bagaimana cara seorang pedofil memikat anak-anak.

Meraih Kepercayaan dari Calon Korban

Awalnya, pedofil akan berusaha memperoleh kepercayaan dari targetnya. Dia akan membuat anak calon korbannya merasa istimewa dengan memberikan banyak waktu, perhatian, hadiah, dan memperlakukan anak tersebut secara khusus atau istimewa. Sebagai contoh, jika pedofil tersebut merupakan guru atau pelatih, dia akan membiarkan anak yang menjadi targetnya bermain lebih lama dari seharusnya dibandingkan anak-anak lain atau memberikan permen hanya untuk anak dia ditargetkan.


Memastikan Calon Korban dapat Menjaga Rahasia

Pelaku kejahatan seksual pada anak juga akan membangun kepercayaan targetnya dengan menceritakan rahasia pribadi kepadanya, atau tentang tindakan salah yang pernah dilakukannya dan membuat sang anak berjanji untuk tidak memberitahukan rahasia tersebut kepada siapapun. Para peneliti telah mewawancarai para pedofil tentang apa yang mereka cari korban-korban mereka. Ternyata yang paling penting adalah, para pelaku pedofilia mencari seorang anak yang akan menyimpan rahasia dengan baik.

melindungi-anak-dari-pedofilia

Memanfaatkan Kebingungan Korban

Setelah pedofil memperoleh kepercayaan dan yakin anak calon korbannya tersebut akan menyimpan rahasia, ia kemudian mulai menyentuh anak secara seksual, dan menjadi lebih agresif setiap kali melakukannya. Sayangnya, anak sering tidak memberitahu orangtua mereka karena anak sangat kebingungan tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sebenarnya anak sadar bahwa perlakuan tersebut salah, namun karena yang melakukannya adalah seseorang yang mereka percayai dan adanya perjanjian bahwa kejadian tersebut merupakan rahasia mereka, maka anak korban pedofilia cenderung tidak menceritakannya pada orangtua mereka. Apalagi para pedofil biasanya membumbui perlakuannya pada korban dengan mengatakan bahwa itu merupakan bagian dari pelajaran, latihan atau permainan.


Mengancam Korban

Tentu saja, kebanyakan anak meminta pedofil untuk menghentikan perbuatannya atau mereka mencoba untuk melarikan diri. Saat itulah pelaku pedofilia mulai menggunakan ancaman. Pelaku pedofilia sangat pintar, mereka mencari tahu apa yang paling ditakuti oleh anak-anak. Kemudian, tergantung pada tingkat kerentanan anak, pelaku menggunakan hal yang menjadi ketakutan terbesar anak tersebut sebagai bagian dari ancaman. Contohnya bahwa pedofil akan menyakiti ibu sang anak, pelaku akan merusak boneka kesayangan sang anak, atau mengancam bila korbannya berteriak dan berusaha melarikan diri dia juga akan berada dalam kesulitan besar.

Baca Selanjutnya



0 Response to "Cara Melindungi Anak dari Bahaya Pedofilia"

Posting Komentar