Pada hari ini, tanggal 13 Mei di tahun 1981, Sri Paus John Paul II ditembak dan terluka di St. Peter's Square kota Roma, Italia. Seorang teroris asal Turki, Mehmet Ali Agca, yang menjadi buronan setelah melarikan diri dari hukuman yang dijatuhkan padanya atas sebuah kasus pembunuhan, menembak pemimpin ummat Katolik itu beberapa kali. Dua tembakan diantaranya melukai dua orang turis. Setelah melakukan penembakan, Mehmet Ali Agca langsung dibekuk aparat keamanan.
Mehmet Ali Agca menyatakan bahwa sebenarnya ia berencana pergi ke Inggris untuk membunuh Raja Inggris, namun niat tersebut diurungkannya karena ternyata Inggris tidak memiliki raja, melainkan seorang Ratu, dan menurutnya, orang Turki tidak akan melukai wanita. Ia juga menyatakan memiliki hubungan dengan pihak Palestina, meskipun Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) segera membantah keterlibatan mereka pada peristiwa penembakan itu. Para detektif yakin bahwa pengakuan Mehmet Ali Agca tersebut sebelumnya telah dilatih guna menyesatkan para penyelidik.
Saat sidang dimulai pada tanggal 20 Juli 1981, Mehmet Ali Agca mencoba untuk melakukan sebuah langkah hukum uang tidak biasa. Ia bersikeras mengatakan bahwa Italia tidak berhak mengadilinya, karena kejahatan yang dilakukannya terjadi di Vatikan. Meskipun Mehmet Ali Agca mengancam akan melakukan aksi mogok makan bila pengadilan atas dirinya tidak dipindahkan ke Vatikan, permintaannya tetap ditolak dan ia dinyatakan bersalah dua hari kemudian. Mehmet Ali Agca dijatuhi hukuman pernjara seumur hidup, namun dibebaskan pada tahun 2010 karena mendapatkan beberapa amnesti dan adanya perubahan pada undang-undang hukum Italia.
Banyak orang berpendapat bahwa sidang yang tidak biasa dan berlangsung dalam waktu singkat tersebut merupakan usaha untuk menutupi bukti adanya sebuah konspirasi. Bahkan, pihak berwenang Italia memiliki kecurigaan mereka sendiri, namun mereka tidak ingin mengungkapkannya dalam persidangan yang menjadi perhatian masyarakat internasional itu. Alih-alih, mereka secara diam-diam menjalankan sebuah penyelidikan atas adanya hubungan antara Mehmet Ali Agca dengan Badan Intelejen Bulgaria yang memiliki koneksi dengan KGB.
Motif dibalik dugaan adanya pengaruh Soviet dalam usaha pembunuhan tak terlepas dari konteks berlangsungnya Perang Dingin di tahun 1981. Sri Paus John Paul II lahir di Polandia, dan secara terbuka mendukung pergerakan demokrasi di negaranya itu. Kunjungannya ke Polandia pada tahun 1979 membuat pihak Kremlin khawatir, karena dapat membahayakan pengaruh mereka atas negara-negara Eropa Timur.
Meskipun kebenaran mengenai konspirasi tersebut tetap tidak diketahui hingga saat ini, Mehmet Ali Agca dilaporkan melakukan pertemuan dengan empat orang mata-mata Bulgaria, yaitu Sergei Antonov, Zhelio Vassilev, Todor Aivazov, dan Bekir Celenk di Roma, guna membahas rencana pembunuhan terhadap pemimpin buruh Polandia, Lech Walesa. Namun rencana itu dibatalkan ketika Mehmet Ali Agca meneriwa tawaran sebesar 12 juta dolar untuk membunuh Sri Paus John Paul II.
0 Response to "13 Mei | Sri Paus John Paul II Ditembak"
Posting Komentar